Saturday, November 9, 2013

Ekologi Hutan (Dalam Kemah Konservasi)


Ekologi pertama kali dikenalkan tahun 1860 oleh Earns Haeckel berasal dari kata oikos dan logos. Oikos bermakna rumah/tempat tinggal/habitat/tempat hidup. Ekologi berarti ilmu tentang tempat tinggal mahluk hidup dimana mempelajari tentang hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia dengan lingkungan tempat hidup mereka; bagaimana kondisi kehidupannya dan mengapa mereka ada atau hidup dilingkungan tersebut. Sedangkan Ekologi hutan adalah cabang ilmu ekologi yang mempelajari ekosistem hutan.
Lingkungan adalah suatu sistem (sejumlah unsur-unsur dan kekuatan-kekuatan) yang komplek yang berada di luar individu/organisme yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu tersebut. Faktor-faktor lingkungan meliputi
a.              Lingkungan abiotik: suhu, udara, cahaya, atmosfer, hara mineral, air, tanah dan api
b.             Lingkungan biotik: mahkluk hidup di luar lingkungan abiotik
Sesuai dengan perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi maka lingkungan bisa berubah sesuai dengan rentang waktu tertentu sehingga lingkungan bersifat dinamis (berubah-ubah setiap saat)
Kondisi Hutan sudah mulai rusak

Agar lebih dapat mengetahui mengenai ekologi berikut ini adalah bagan tingkatan organisasi mahluk hidup sebagai berikut:
Populasi adalah sekumpulan individu yang sama spesies/jenisnya yang mendiami tempat tertentu pada waktu tertentu, yang memungkinkan individu tersebut mampu berkembangbiak
Komunitas adalah sekumpulan populasi yang hidup bersama pada suatu wilayah misalnya banteng dan rusa yang hidup dipadang savana
Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara kompleks yang di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan dan binatang sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi. Didalamnya termasuk tumbuhan, hewan, unsur abiotik dsb.

Biosfer adalah tempat kehidupan, alam atau dunia kehidupan yang terdiri dari semua jasad hidup, air, udara, tanah dan materi yang ada di permukaan bumi, Ia merupakan suatu sistem hubungan jasad hidup serta materi dan energi yang mengelilinginya dan manusia merupakan bagian dari sistem tersebut.
Setelah mengenal mengenai organisasi mahluk hidup, ekologi lebih dalam membahas mengenai ekossistem dimana ekologi akan mempunyai cakupan yanh lebih luas lagi. Lebih mudahnya ekologi hutan adalah yang mempelajari tentang tipe-tipe ekosistem hutan sebagai unit satu kesatuan utuh baik komponen yang menyusunnya maupun interaksi yang ada didalamnya.  Berikut ini adalah tipe-tipe ekosistem hutan meliputi : ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem hutan musim, ekosistem hutan gambut, ekosistem hutan rawa, ekosistem hutan payau dan ekosistem hutan pantai. Masing-masing tipe ekosistem tersebut memiliki cirri-ciri khusus dengan formasi tegakannya yang berbeda, jenis-jenis satwa yang berbeda dan iklim mikro yang khas antara satu ekosistem satu dengan yang lainnya. Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai ekosistem hutan yang ada
Ekosistem hutan hujan tropis
a.     Zona hutan hujan bawah
b.     Zona hutan hujan tengah        
c.      Zona hutan hujan atas
Ciri-ciri hutan hujan
Terbentuk pada vegetasi hutan klimaks pada daerah dengan curah hujan 2000-4000 mm/th, Suhu rata-rata 25ºC, Perbedaan temperatur sepanjang tahun kecil, Rata-rata kelembaban 80%, Terdapat di wilayah yang memiliki tipe iklim A dan B, Tegakan hutan hujan tropis didominasi oleh pepohonan yang selalu hijau, Keanekaragaman spesies sangat tinggi, Tajuk pohon sangat rapat, Kecepatan daur ulang sangat tinggi
Ekosistem hujan musim (monsoon)
๑.       Zona hutan musim bawah
๒.       Zona hutan musim tengah dan atas    
Merupakan ekosistem hutan campuran yang berada di daerah beriklim muson (daerah dengan perbedaan antara musim kering dan musim basah yang jelas), Vegetasi didominasi oleh spesies-spesies pohon yang menggugurkan daun di musim kering, Spesies pepohonan antara lain Tectona grandis, Dalbergia latifolia, Acacia leucophloea, dll

Ekosistem hutan gambut
merupakan Hutan yang tumbuh di atas kawasan yang digenangi air dalam keadaan asam dengan ph 3,5 – 4,0, terdapat pada daerah yang mempunyai tipe iklim A dan B, Vegetasi yang menyusun ekosistem hutan gambut merupakan spesies-spesies tumbuhan yang selalu hijau. Ekosistem ini terbentuk akibat lahan ini merupakan lahan cekung dimana permukaan air tergenang dan menumpuk dan terjadi pelapukan dan penumpukan nutrient sehingga lahan naik sehingga tumbuh hutan gambut.

Ekosistem hutan rawa
adalah Ekosistem hutan yang tidak terpengaruh oleh iklim, Terdapat pada daerah yang selalu tergenang oleh air tawar, Jenis tanah aluvial dan kondisi aerasinya buruk, Vegetasi yang menyusun termasuk vegetasi yang selalu hijau diantaranya adalah pohon-pohon dengan ketinggian mencapai 40 m dan mempunyai beberapa lapisan tajuk, maka bentuknya hampir mirip menyerupai ekosistem hutan hujan tropis, Spesies-spesies tumbuhan yang ada di ekosistem hutan rawa cenderung berkelompok membentuk komunitas tumbuhan yang cenderung miskin spesies (penyebaran spesies tumbuhan tidak merata.

Ekosistem hutan payau/mangrove
Merupakan tipe ekosistem yang terdapat di daerah pantai yang selalu dipengaruhi oleh pasang surut air laut, daerah pantai dengan kondisi tanah berlumpur, berpasir, atau lumpur berpasir, Ekosistem ini merupakan ekosistem yang khas di daerah tropis, Dari segi ekologi, ekosistem ini merupakan habitat yang unik karena memungkinkan terjalinnya perpaduan antara organisme laut, darat serta organisme air payau, Disebut juga ekosistem pasang surut, Salinitas/kadar garam 0,5‰ - 30 ‰, Vegetasi ekosistem ini didominasi oleh tetumbuhan yang mempunyai akar napas, mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap salinitas air payau, Tumbuhan pada umumnya dapat mencapai ketinggian 50m.
Ekosistem hutan pantai
Tipe hutan pantai terdapat di daerah-daerah kering tepi pantai dengan kondisi tanah berpasir atau berbatu dan terletak di atas garis pasang tertinggi, Di daerah ini umumnya jarang tergenang oleh air laut, namun sering terkena angin kencang dan hembusan garam, Dilihat dari vegetasinya, ekosistem ini terbagi menjadi 2 formasi: Formasi Pescaprae dan Formasi Barringtonia. Formasi pescaprae
Terdapat hampir di seluruh pantai di Indonesia, nama formasi ini diambil dari salah satu spesies dominan pada ekosistem ini, yaitu Ipomea pescaprae (kaki kambing) sedangkan Formasi Barringtonia terdapat di atas formasi pescaprae didominasi oleh pohon Barringtonia asiatica


Moh. Faddel Jauhar, S.Hut












         










Ket
1.     Disampaikan pada kegiatan Kemah Konservasi SPTN Wilayah I Kopeng Balai TN Gunung Merbabu tahun 2013
2.     Disarikan oleh Penulis dari berbagai sumber

No comments:
Write comments