Ekologi
pertama kali dikenalkan tahun 1860 oleh Earns Haeckel berasal dari kata oikos
dan logos. Oikos bermakna rumah/tempat tinggal/habitat/tempat hidup. Ekologi
berarti ilmu tentang tempat tinggal mahluk hidup dimana mempelajari tentang
hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia dengan lingkungan tempat hidup
mereka; bagaimana kondisi kehidupannya dan mengapa mereka ada atau hidup
dilingkungan tersebut. Sedangkan Ekologi hutan adalah cabang ilmu ekologi yang
mempelajari ekosistem hutan.
Lingkungan
adalah suatu sistem (sejumlah unsur-unsur dan kekuatan-kekuatan) yang komplek
yang berada di luar individu/organisme yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan individu tersebut. Faktor-faktor lingkungan meliputi
a.
Lingkungan abiotik: suhu,
udara, cahaya, atmosfer, hara mineral, air, tanah dan api
b.
Lingkungan biotik: mahkluk
hidup di luar lingkungan abiotik
Sesuai
dengan perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi maka lingkungan bisa berubah
sesuai dengan rentang waktu tertentu sehingga lingkungan bersifat dinamis
(berubah-ubah setiap saat)
Kondisi Hutan sudah mulai rusak
Agar
lebih dapat mengetahui mengenai ekologi berikut ini adalah bagan tingkatan
organisasi mahluk hidup sebagai berikut:
Populasi
adalah sekumpulan individu yang sama spesies/jenisnya yang mendiami tempat
tertentu pada waktu tertentu, yang memungkinkan individu tersebut mampu
berkembangbiak
Komunitas
adalah sekumpulan populasi yang hidup bersama pada suatu wilayah misalnya
banteng dan rusa yang hidup dipadang savana
Ekosistem
adalah tatanan kesatuan secara kompleks yang di dalamnya terdapat habitat,
tumbuhan dan binatang sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya
menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi. Didalamnya termasuk
tumbuhan, hewan, unsur abiotik dsb.
Biosfer
adalah tempat kehidupan, alam atau dunia kehidupan yang terdiri dari semua
jasad hidup, air, udara, tanah dan materi yang ada di permukaan bumi, Ia
merupakan suatu sistem hubungan jasad hidup serta materi dan energi yang
mengelilinginya dan manusia merupakan bagian dari sistem tersebut.
Setelah
mengenal mengenai organisasi mahluk hidup, ekologi lebih dalam membahas
mengenai ekossistem dimana ekologi akan mempunyai cakupan yanh lebih luas lagi.
Lebih mudahnya ekologi hutan adalah yang mempelajari tentang tipe-tipe
ekosistem hutan sebagai unit satu kesatuan utuh baik komponen yang menyusunnya
maupun interaksi yang ada didalamnya. Berikut
ini adalah tipe-tipe ekosistem hutan meliputi : ekosistem hutan hujan tropis,
ekosistem hutan musim, ekosistem hutan gambut, ekosistem hutan rawa, ekosistem
hutan payau dan ekosistem hutan pantai. Masing-masing tipe ekosistem tersebut
memiliki cirri-ciri khusus dengan formasi tegakannya yang berbeda, jenis-jenis
satwa yang berbeda dan iklim mikro yang khas antara satu ekosistem satu dengan
yang lainnya. Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai ekosistem hutan yang
ada
Ekosistem
hutan hujan tropis
a. Zona
hutan hujan bawah
b. Zona
hutan hujan tengah
c. Zona
hutan hujan atas
Ciri-ciri
hutan hujan
Terbentuk
pada vegetasi hutan klimaks pada daerah dengan curah hujan 2000-4000 mm/th, Suhu
rata-rata 25ºC, Perbedaan temperatur sepanjang tahun kecil, Rata-rata
kelembaban 80%, Terdapat di wilayah yang memiliki tipe iklim A dan B, Tegakan
hutan hujan tropis didominasi oleh pepohonan yang selalu hijau, Keanekaragaman
spesies sangat tinggi, Tajuk pohon sangat rapat, Kecepatan daur ulang sangat
tinggi
Ekosistem
hujan musim (monsoon)
๑. Zona
hutan musim bawah
๒. Zona
hutan musim tengah dan atas
Merupakan ekosistem hutan campuran yang
berada di daerah beriklim muson (daerah dengan perbedaan antara musim kering
dan musim basah yang jelas), Vegetasi didominasi oleh spesies-spesies pohon
yang menggugurkan daun di musim kering, Spesies pepohonan antara lain Tectona
grandis, Dalbergia latifolia, Acacia leucophloea, dll
Ekosistem
hutan gambut
merupakan
Hutan yang tumbuh di atas kawasan yang digenangi air dalam keadaan asam dengan
ph 3,5 – 4,0, terdapat pada daerah yang mempunyai tipe iklim A dan B, Vegetasi
yang menyusun ekosistem hutan gambut merupakan spesies-spesies tumbuhan yang
selalu hijau. Ekosistem ini terbentuk akibat lahan ini merupakan lahan cekung
dimana permukaan air tergenang dan menumpuk dan terjadi pelapukan dan
penumpukan nutrient sehingga lahan naik sehingga tumbuh hutan gambut.
Ekosistem
hutan rawa
adalah
Ekosistem hutan yang tidak terpengaruh oleh iklim, Terdapat pada daerah yang
selalu tergenang oleh air tawar, Jenis tanah aluvial dan kondisi aerasinya
buruk, Vegetasi yang menyusun termasuk vegetasi yang selalu hijau diantaranya
adalah pohon-pohon dengan ketinggian mencapai 40 m dan mempunyai beberapa
lapisan tajuk, maka bentuknya hampir mirip menyerupai ekosistem hutan hujan
tropis, Spesies-spesies tumbuhan yang ada di ekosistem hutan rawa cenderung
berkelompok membentuk komunitas tumbuhan yang cenderung miskin spesies
(penyebaran spesies tumbuhan tidak merata.
Ekosistem
hutan payau/mangrove
Merupakan
tipe ekosistem yang terdapat di daerah pantai yang selalu dipengaruhi oleh
pasang surut air laut, daerah pantai dengan kondisi tanah berlumpur, berpasir,
atau lumpur berpasir, Ekosistem ini merupakan ekosistem yang khas di daerah
tropis, Dari segi ekologi, ekosistem ini merupakan habitat yang unik karena
memungkinkan terjalinnya perpaduan antara organisme laut, darat serta organisme
air payau, Disebut juga ekosistem pasang surut, Salinitas/kadar garam 0,5‰ - 30
‰, Vegetasi ekosistem ini didominasi oleh tetumbuhan yang mempunyai akar napas,
mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap salinitas air payau, Tumbuhan pada
umumnya dapat mencapai ketinggian 50m.
Ekosistem
hutan pantai
Tipe
hutan pantai terdapat di daerah-daerah kering tepi pantai dengan kondisi tanah
berpasir atau berbatu dan terletak di atas garis pasang tertinggi, Di daerah
ini umumnya jarang tergenang oleh air laut, namun sering terkena angin kencang
dan hembusan garam, Dilihat dari vegetasinya, ekosistem ini terbagi menjadi 2
formasi: Formasi Pescaprae dan Formasi Barringtonia. Formasi pescaprae
Terdapat
hampir di seluruh pantai di Indonesia, nama formasi ini diambil dari salah satu
spesies dominan pada ekosistem ini, yaitu Ipomea pescaprae (kaki kambing)
sedangkan Formasi Barringtonia terdapat di atas formasi pescaprae didominasi
oleh pohon Barringtonia asiatica.
Moh. Faddel Jauhar, S.Hut
Ket
1.
Disampaikan
pada kegiatan Kemah Konservasi SPTN Wilayah I Kopeng Balai TN Gunung Merbabu tahun
2013
2. Disarikan oleh Penulis dari berbagai sumber
No comments:
Write comments