Oleh Moh. Faddel Jauhar, S.Hut
(CATATAN DARI BERSIH GUNUNG BALAI TAMAN
NASIONAL GUNUNG MERBABU)
Jalur pendakian selo adalah satu
diantara 4 jalur pendakian di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Jalur ini
terletak di berbatasan dengan Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten
Boyolali
Berdasarkan catatan dari
penerimaan PNBP Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, kunjungan Pendaki jalur
ini merupakan yang terbanyak dan terpadat, bahkan dalam satu malam bisa sampai
1000 pendaki dalam tempat ini, fantastis bukan. Jalur dengan panjang sekitar ± 9 Km dari ketinggian
1800 mdl hingga 3145 mdpl tersebut mampu menampung orang sebanyak itu.
Kegiatan bersih gunung
dilaksanakan oleh pegawai Taman Nasional Gunung Merbabu dengan melibatkan para
pecinta alam, relawan dan masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional. Tim
pembersihan dibagi menjadi beberapa tim yang dibagi berdasarkan kemampuan dan
kekuatan dalam melakukan pendakian dimana: Tim yang berasal dari masyarakat
sekitar langsung menuju pos yang tertinggi yaitu sabana I dan Sabana II,
sedangkan tim dari pecinta alam menuju lokasi pos watu tulis dan sampai dengan
pos 2. Serta tim yang mempunyai kemampuan terendah menuju pos 1 kebawah.
Kegiatan pendakian diawali dengan
sarapan bersama dan pembukaan acara pendakian serta pengarahan. Dan setelah
rangkaian proses telah dilaksanakan persis pukul 07.30 Wib para pendaki mulai
start menuju lokasi sesuai dengan pembagian kelompok masing-masing
Setelah rangkaian pendakian yang
melelahkan dengan jalur yang berdebu akibat terlalu gembur dan pengumpulan
sampah, istirahat dan membawanya ke pos bawah atau basecamp. Ditengah-tengah
kelelahan kami sempat melakukan evaluasi terkait sampah ini. Berikut ini
jenis-jenis sampah yang paling banyak ditemukan diJalur Pendakian Selo :
1.
Peringkat
Pertama Tisu Basah
Tisu basah memang
salah satu produk yang dapat memberi solusi akan minimnya air dalam pendakian
selo, tisu ini bisa menjadi pembersih bagi keperluan buang hajat maupun
membersihkan alat-alat yang dipakai untuk memasak. Bentuknya sepertinya sebuah
kertas membuat para pendaki sering mengabaikannya sehingga dianggap mudah
mengurai, akan tetapi kenyataannya bahan ini membutuhkan waktu yang lama untuk
terurai. Sehingga bahan penolong ini menjadi salah satu yang mengotori jalur
dan pemandangan dijalur ini.
2.
Peringkat
Kedua Bungkus Permen’
Bentuknya yang kecil
membuat para pendaki acuh terhadap sampah ini, berbeda Tisu basah yang mengumpul disekitar pos, jenis ini
hampir tersebar merata disetiap jalan.
3.
Peringkat
ketiga Bungkus makanan kecil
Sebagaimana bungkus
permen bentuknya yang kecil membuat para pendaki acuh terhadap sampah ini,
jenis ini juga hampir tersebar merata disetiap jalan.
4.
Peringkat
keempat Bungkus bumbu dan mie instan
Bungkus bumbu dan mie
instan ini banyak ditemukan ditempat yang digunakan oleh pendaki
ngecamp/bermalam. Makanan ini menjadi solusi bagi para pendaki, karena mudah,
ringkas mampu memenuhi karbohidrat, banyak rasa dan pilihannya. Sampah ini
diperingkat keempat karena bentuknya yang besar dan bagi sebagian pendaki yang
telah teredukasi telah diperhatikan sehingga dibawa oleh para pendaki
kebasecamp. Akan tetapi untuk beberapa pendaki masih meninggalkannya dilokasi
bermalam
5.
Peringkat
kelima Botol plastik
Botol plastik
jelas salah satu hal diperlukan oleh para pendaki terutama dijalur pendakian
selo. Jalur yang minim air karena tidak adanya mata air maupun sumber air dari
pos 1 hingga pos yang tertinggi. Oleh karena itu para pendaki harus membawa air
yang dibutuhkan selama pendakian.
Para pendaki
yang sadar akan sampah telah membawa botol ini dengan dirangkai-rangkai kebawah
menuju basecamp tapi sebagian lainnya meninggalkan begitu saja, dijalur
pendakian.
6.
Peringkat
keenam Puntung dan bungkus rokok
Sampah yang
terbilang kecil ini memmang menjadi salah satu pemandangan yang kurang mengenakan
dijalur pendakian. Bahannya yang tidak mudah lapuk menyebabkan sampah ini lama
terurai. Kecil memang, akan tetapi cukup membuat pemandangan jalur pendakian
tampak kumuh
7.
Peringkat
ketujuh Tali Rafia
Tali rafia
ini adalah alat yang sangat berguna dijalur pendakian untuk segala kegiatan
menali apapun. Akan tetapi setelah digunakan umumnya jenis sampah ini
ditinggalkan begitu saja dikawasan yang tertempel dipohon, ranting-ranting dan
sepanjang jalan.
Sekian dulu teman-teman.. kommentnya ya!!!
No comments:
Write comments