Tuesday, September 15, 2015

7 (TUJUH) RANGKING TERTINGGI SAMPAH JALUR SELO, MERBABU


Oleh Moh. Faddel Jauhar, S.Hut
(CATATAN DARI BERSIH GUNUNG BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU)


Jalur pendakian selo adalah satu diantara 4 jalur pendakian di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Jalur ini terletak di berbatasan dengan Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali
Berdasarkan catatan dari penerimaan PNBP Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, kunjungan Pendaki jalur ini merupakan yang terbanyak dan terpadat, bahkan dalam satu malam bisa sampai 1000 pendaki dalam tempat ini, fantastis bukan. Jalur dengan panjang  sekitar  ± 9 Km dari ketinggian 1800 mdl hingga 3145 mdpl tersebut mampu menampung orang sebanyak itu.


Kegiatan bersih gunung dilaksanakan oleh pegawai Taman Nasional Gunung Merbabu dengan melibatkan para pecinta alam, relawan dan masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional. Tim pembersihan dibagi menjadi beberapa tim yang dibagi berdasarkan kemampuan dan kekuatan dalam melakukan pendakian dimana: Tim yang berasal dari masyarakat sekitar langsung menuju pos yang tertinggi yaitu sabana I dan Sabana II, sedangkan tim dari pecinta alam menuju lokasi pos watu tulis dan sampai dengan pos 2. Serta tim yang mempunyai kemampuan terendah menuju pos 1 kebawah.

Kegiatan pendakian diawali dengan sarapan bersama dan pembukaan acara pendakian serta pengarahan. Dan setelah rangkaian proses telah dilaksanakan persis pukul 07.30 Wib para pendaki mulai start menuju lokasi sesuai dengan pembagian kelompok masing-masing

Setelah rangkaian pendakian yang melelahkan dengan jalur yang berdebu akibat terlalu gembur dan pengumpulan sampah, istirahat dan membawanya ke pos bawah atau basecamp. Ditengah-tengah kelelahan kami sempat melakukan evaluasi terkait sampah ini. Berikut ini jenis-jenis sampah yang paling banyak ditemukan diJalur Pendakian Selo :

1.      Peringkat Pertama Tisu Basah
Tisu basah memang salah satu produk yang dapat memberi solusi akan minimnya air dalam pendakian selo, tisu ini bisa menjadi pembersih bagi keperluan buang hajat maupun membersihkan alat-alat yang dipakai untuk memasak. Bentuknya sepertinya sebuah kertas membuat para pendaki sering mengabaikannya sehingga dianggap mudah mengurai, akan tetapi kenyataannya bahan ini membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Sehingga bahan penolong ini menjadi salah satu yang mengotori jalur dan pemandangan dijalur ini.

2.      Peringkat Kedua Bungkus Permen’
Bentuknya yang kecil membuat para pendaki acuh terhadap sampah ini, berbeda Tisu basah  yang mengumpul disekitar pos, jenis ini hampir tersebar merata disetiap jalan.

3.      Peringkat ketiga Bungkus makanan kecil
Sebagaimana bungkus permen bentuknya yang kecil membuat para pendaki acuh terhadap sampah ini, jenis ini juga hampir tersebar merata disetiap jalan.

4.      Peringkat keempat Bungkus bumbu dan mie instan
Bungkus bumbu dan mie instan ini banyak ditemukan ditempat yang digunakan oleh pendaki ngecamp/bermalam. Makanan ini menjadi solusi bagi para pendaki, karena mudah, ringkas mampu memenuhi karbohidrat, banyak rasa dan pilihannya. Sampah ini diperingkat keempat karena bentuknya yang besar dan bagi sebagian pendaki yang telah teredukasi telah diperhatikan sehingga dibawa oleh para pendaki kebasecamp. Akan tetapi untuk beberapa pendaki masih meninggalkannya dilokasi bermalam

5.      Peringkat kelima Botol plastik
Botol plastik jelas salah satu hal diperlukan oleh para pendaki terutama dijalur pendakian selo. Jalur yang minim air karena tidak adanya mata air maupun sumber air dari pos 1 hingga pos yang tertinggi. Oleh karena itu para pendaki harus membawa air yang dibutuhkan selama pendakian.
Para pendaki yang sadar akan sampah telah membawa botol ini dengan dirangkai-rangkai kebawah menuju basecamp tapi sebagian lainnya meninggalkan begitu saja, dijalur pendakian.

6.      Peringkat keenam Puntung dan bungkus rokok
Sampah yang terbilang kecil ini memmang menjadi salah satu pemandangan yang kurang mengenakan dijalur pendakian. Bahannya yang tidak mudah lapuk menyebabkan sampah ini lama terurai. Kecil memang, akan tetapi cukup membuat pemandangan jalur pendakian tampak kumuh

7.      Peringkat ketujuh Tali Rafia
Tali rafia ini adalah alat yang sangat berguna dijalur pendakian untuk segala kegiatan menali apapun. Akan tetapi setelah digunakan umumnya jenis sampah ini ditinggalkan begitu saja dikawasan yang tertempel dipohon, ranting-ranting dan sepanjang jalan.

Sekian dulu teman-teman.. kommentnya ya!!!

No comments:
Write comments