Umar Hakim Alfaruq |
Mungkin anak kita yang masih bayi terkadang mengalami masalah BAB. demikian juga anak kami pernah mengalami...
sama dengan kami, banyak orangtua yang mengeluhkan si kecil mengalami susah makan atau bahkan justru makan tidak henti. Hal tersebut dapat menyebabkan, sistem pencernaan bayi menjadi terganggu dan salah satu hal yang patut diwaspadai adalah sulit BAB.
sama dengan kami, banyak orangtua yang mengeluhkan si kecil mengalami susah makan atau bahkan justru makan tidak henti. Hal tersebut dapat menyebabkan, sistem pencernaan bayi menjadi terganggu dan salah satu hal yang patut diwaspadai adalah sulit BAB.
Masalah BAB pada
bayi tak boleh dianggap remeh, sebab bisa berdampak buruk pada tumbuh
kembangnya. Karena itu, setiap orangtua perlu mengenali tanda bayi mengalami
susah BAB dan cara mengatasinya.
Jika bayi buang air
besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, serta bentuknya lebih keras
dibanding biasanya dan bayi juga terlihat kesakitan saat buang air besar, maka
bisa dipastikan si kecil mengalami konstipasi. Pada bayi usia 0-5 bulan dan
masih mengonsumsi ASI, buang air besar seminggu sekali dianggap masih normal.
Selain itu, bayi
juga akan lebih rewel dan menangis sembari mengangkat kakinya saat sulit buang
air besar. Namun, jika kondisinya sudah parah, bisa jadi terdapat bercak darah
pada popok bayi yang diakibatkan oleh robeknya dinding rektum bayi, karena
feses yang keras.
Namun, tak perlu
khawatir. Anda bisa melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasi masalah
buang air besar pada bayi.
Cukupkan dengan hanya ASI
Untuk membantu
melancarkan BAB bayi, sebaiknya bayi hanya diberi ASI, tanpa tambahan makanan
atau minuman lain. Susui setiap kali bayi minta
Memijat/Mengelus perut
bayi
Si kecil akan merasa
kesakitan saat ia mengalami masalah susah BAB. Cobalah memijat bagian bawah
pusar bayi, yaitu sekitar tiga jari dari pusar dengan lembut untuk membuat si
kecil menjadi lebih rileks.
Memijat/Mengelus perut bayi
Si kecil akan merasa
kesakitan saat ia mengalami masalah susah BAB. Cobalah memijat bagian bawah
pusar bayi, yaitu sekitar tiga jari dari pusar dengan lembut untuk membuat si
kecil menjadi lebih rileks.
Membuat anak lebih aktif
Salah satu cara agar
feses terdorong oleh usus, ajak anak untuk bergerak lebih aktif. Jika bayi
sudah bisa merangkak, maka membuatnya merangkak lebih sering. Jika masih belum
bisa, menggerakkan kaki bayi selayaknya mengayuh sepeda bisa membantu. Pada anak
yang belum bisa merangkak, gerakkan kaki anak seolah sedang mengayuh sepeda
dengan berlahan lahan
Mandikan/merendam dengan air hangat
Memandikan dan
rendam bayi dengan menggunakan air hangat dipercaya dapat membantu si kecil
lebih rileks dan membuat saluran pencernaan lebih mudah untuk mengeluarkan
kotoran.
Mengganti susu formula
Jika bayi mengalami
susah buang air besar sejak mengonsumsi susu formula, maka gantilah dengan
merek yang berbeda. Bisa jadi hal tersebut terjadi karena penggunaan susu
formula yang kurang sesuai. Konsultasikan dengan dokter anak agar mendapatkan
susu formula yang sesuai dengan kebutuhan bayi Anda.
Cukupi kebutuhan air
Pastikan kebutuhan
air bayi tercukupi, untuk membuat proses pencernaan berjalan dengan
lancar. Anda dapat memberikan sebotol air untuk membantu kinerja sistem
pencernaannya.
No comments:
Write comments