oleh
Moh. Faddel jauhar, S.Hut
Moh. Faddel jauhar, S.Hut
Air Terjun merupakan salah satu
fenomena alam yang umum dan alamiah, dimana ia terbentuk karena ada-ada faktor
yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. Setidaknya ada tiga sebab
terjadinya air terjun yaitu bentuk muka bumi berupa tebing tinggi tegak lurus yang
merupakan jeram/tebing yang menghubungkan antara dua punggung gunung atau
bukit, yang kedua adalah ketinggian. Ketinggian inilah yang menyebabkan air
akan terjun. Yang ketiga adalah adanya air dan sumber air yang berada diatas
jeram/tebing tegak lurus .
Air tejun juga merupakan salah satu sumber objek daya
tarik wisata alam (ODTWA) yang menarik sehingga banyak lokasi yang terdapat air
terjun menjadi salah satu destinasi wisata alam, baik diindonesia maupun
diseluruh dunia.
Kondisi aliran air menjadi air terjun
inilah yang membuatnya memiliki banyak manfaat seperti :
1.
Sebagai
sumber ODTWA
Air terjun sebagai ODTWA sudah
menjadi lazimnya, karena setiap orang yang melihat air terjun pada umumnya
merasa takjub dan dipenuhi keinginan untuk bermain, mandi ataupun sekedar untuk
melihat-lihat. Di air tejun ini keluarga,
pasangan kekasih, teman dan sahabat selalu
ingin mengabadikannya dengan kamera dan foto terlebih air terjun yang
ada merupakan objek yang unik.
2.
Sebagai
sumber energi bagi pembangkit listrik tenaga air maupun mikro hidro
Selain menggunakan air terjun untuk turbin, air terjun juga digunakan sebagai sumber energi bagi mikro hidro. Mikro hidro adalah pembangkit listrik tenaga air sekala kecil dengan batasan kapasitas antara 5 Kw-1 MW per unit, Pembangkit ini sudah bisa diproduksi oleh Indonesia Manfaat lain yang didapat dari keberadaan air terjun ini adalah dengan memanfaatkan air terjun tersebut sebagai sumber energi bagi pembangkit listrik. Sebelum ada Listrik tenaga surya populer, di daerah dan desa tertinggal listrik pada umumnya menggunakan turbin yang digerakkan menggunakan air terjun ini.
3.
Sebagai
sumber energi dalam penyaluran air dengan tenaga gravitasi.
Selain sebagai sumber energi listrik
lokasi air terjun yang berada diketinggian juga bisa menjadi sebab bagi
penyaluran air ke masyarakat yang berada dibawahnya dengan pemanfaatan tenaga
gravitasi. Masyarakat akan dapat menikmati air hanya dengan memasang air pipa
menuju lokasi air tanpa menggunakan pompa maupun energi listrik.
4.
Sebagai
lokasi yang baik bagi habitat satwa.
Ada setidaknya empat faktor yang dapat mempengaruhi perkembangann
jenis satwa antara lain pakan, tempat tinggal
Di Taman Nasional Gunung Merbabu
setidaknya ada 5 air terjun yang berada di Taman Nasional Gunung Merbabu antara
lain :
1. Air Terjun Mata Air Semuncar (dua
Sepasang)
Air Terjun semuncar terletak di Desa
Candisari dan Desa Ngagrong Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Air terjun ini
timbul dari mata air semuncar yang cukup besar, dialiran sungainya terdapats
setidaknya 4 air terjun yang besar dengan ketinggian 11 meter, 15 meter, 17
meter dan 100 meter. Air terjun yang paling mudah dijangkau adalah yang
memiliki ketinggian 11 meter. Sedangkan yang paling jauh yaitu yang mempunyai
ketinggian 100 meter. Air terjun semuncar dan sipendok di pisah oleh satu bukit
besar di Gunung Merbabu. Selain Air terjun semuncar ODTWA yang menarik yang
berdekatan dengan Air terjun ini adalah Bumi Perkemahan Pantaran, Makam Maulana
Malik Ibrahim dan Situs Guelolo.
22. Air Terjun Grenjengan Kembar.
Air Terjun Grenjengan kembar
merupakan ODTWA yang baru ditemukan oleh Balai TN Gunung Merbabu pada tahun
2011. Dan sekarang sedang dalam upaya pengembagan menjadi ODTWA yang menarik
yang bisa menjadi wisata bagi keluarga disekitar Taman Nasional Gunung Merbabu.
Grenjengan Kembar memiliki 2 air terjun yang mirip dan bersebelahan makanya
disebut grenjengan kembar. Lokasi ODTWA ini berada di 3 Desa di Kecamatan
Pakis, kabupaten Magelang yaitu Desa Muneng, Muneng Warangan dan Desa Tejosari
3. Air Terjun Tuk Teyeng
Air Terjun Tuk Teyeng adalah air
terjun yang berada di Pos II Pendakian Wekas Taman Nasional Gunung Merbabu. Air
terjun ini terletak tersembunyi diantara tebing yang tinggi dengan ketinggian ±
67 meter.
4. Air Terjun Tuk Songo
Air Terjun ini terletak di bekas TWA
Tuk Songo, Desa Kopeng. Air Terjun ini mempunyai ketinggian ±19 meter. Yang
paling mengkhawatirkan bahwa air terjun ini debitnya semakin berkurang terutama
dimusim kemarau, ada kemungkinan air yang mengalir melalui air ini telah
dimanfaatkan oleh masyarakat dibagian hulunya sehingga air tidak sampai ke
lokasi dan terjadi kerusakan ekosistem dibagian hulunya.
5. Air Terjun Tuk Sipendok
Air Terjun Sipendok merupakan air terjun yang timbul
dari mata air sipendok di Resort Semuncar, SPTN Wilayah I Kopeng, Balai Taman
Nasional Gunung Merbabu. Lokasi Air Terjun ini bersebelahan dengan Air Terjun
Semuncar dengan dipisahkan bukit yang tinggi sehingga untuk sampai ke lokasi
satu dengan lainnya harus melalui bukit terjal tersebut.
Upaya-upaya dalam rangka konservasi
air Terjun meliputi:
1.
Konservasi
bentuk Geologi
Strategi
konservasi bentuk permukaan adalah dengan upaya-upaya mencegah longsor terjadi
di sekitar lokasi, pada umumnya tebing adalah bebatuan, akan tetapi jika
terjadi longsor di bagian yang lain bisa jadi akan mengubah air terjun yang
sudah ada sehingga air terjun tidak lagi terjadi dan hanya aliran air seperti
biasa.
2.
Konservasi
sumber mata air dan debitnya
Upaya dalam
melakukan konservasi sumber mata air dan debitnya tidaklain hanya dengan
meningkatkan volume tangkapan air dan meningkatkan penahanan aliran air
disumber mata air. Upaya – upaya tersebut hanya bisa dilukakan melalui upaya
konservasi tumbuhan penahan air dan penyimpan air disekitar mata air. Di Daerah
dimana tangkapan airnya hijau maka debit airnya besar. Tapi dimana daerah
tangkapan airnya gersang atau gundul maka debit airnya akan kecil
3.
Manajemen
pengelolaan air
Manajemen
pengelolaan air dikawasan Taman Nasional atau kawasan konservasi maka
sepatutnyalah menggunakan kaidah konservasi. Melalui tahapan study it, save it,
use it. Kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa sumber
air tetap terjaga begitu juga debitnya.
Selanjutnya penggunakan air tersebut hendaknya memperhatikan peruntukkannya
antara lain peruntukan bagi ekosistem, peruntukan bagi satwa liar dan
peruntukan bagi masyarakat. Sangat tidak bijak jika memanfaatkan air langsung
dari sumber mata air tanpa menyisakan sedikitpun bagi ekosistem dan satwa liar
yang ada dikawasan konservasi.
No comments:
Write comments