Tuesday, October 29, 2013

Indahnya Air Terjun - Air terjun Gunung Merbabu

oleh
Moh. Faddel jauhar, S.Hut

Air Terjun merupakan salah satu fenomena alam yang umum dan alamiah, dimana ia terbentuk karena ada-ada faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. Setidaknya ada tiga sebab terjadinya air terjun yaitu bentuk muka bumi berupa tebing tinggi tegak lurus yang merupakan jeram/tebing yang menghubungkan antara dua punggung gunung atau bukit, yang kedua adalah ketinggian. Ketinggian inilah yang menyebabkan air akan terjun. Yang ketiga adalah adanya air dan sumber air yang berada diatas jeram/tebing tegak lurus .
Air tejun  juga merupakan salah satu sumber objek daya tarik wisata alam (ODTWA) yang menarik sehingga banyak lokasi yang terdapat air terjun menjadi salah satu destinasi wisata alam, baik diindonesia maupun diseluruh dunia.  
Kondisi aliran air menjadi air terjun inilah yang membuatnya memiliki banyak manfaat seperti :
1.     Sebagai sumber ODTWA 
Air terjun sebagai ODTWA sudah menjadi lazimnya, karena setiap orang yang melihat air terjun pada umumnya merasa takjub dan dipenuhi keinginan untuk bermain, mandi ataupun sekedar untuk melihat-lihat.  Di air tejun ini keluarga, pasangan kekasih, teman dan sahabat selalu  ingin mengabadikannya dengan kamera dan foto terlebih air terjun yang ada merupakan objek yang unik.
2.     Sebagai sumber energi bagi pembangkit listrik tenaga air maupun mikro hidro

Selain menggunakan air terjun untuk turbin, air terjun juga digunakan sebagai sumber energi bagi mikro hidro. Mikro hidro adalah pembangkit listrik tenaga air sekala kecil dengan batasan kapasitas antara 5 Kw-1 MW per unit, Pembangkit ini sudah bisa diproduksi oleh Indonesia
Manfaat lain yang didapat dari keberadaan air terjun ini adalah dengan memanfaatkan air terjun tersebut sebagai sumber energi bagi pembangkit listrik. Sebelum ada Listrik tenaga surya populer, di daerah dan desa tertinggal listrik pada umumnya menggunakan turbin yang digerakkan menggunakan air terjun ini.
3.     Sebagai sumber energi dalam penyaluran air dengan tenaga gravitasi.
Selain sebagai sumber energi listrik lokasi air terjun yang berada diketinggian juga bisa menjadi sebab bagi penyaluran air ke masyarakat yang berada dibawahnya dengan pemanfaatan tenaga gravitasi. Masyarakat akan dapat menikmati air hanya dengan memasang air pipa menuju lokasi air tanpa menggunakan pompa maupun energi listrik.
4.     Sebagai lokasi yang baik bagi habitat satwa.
Ada setidaknya empat  faktor yang dapat mempengaruhi perkembangann jenis satwa antara lain pakan, tempat tinggal
Di Taman Nasional Gunung Merbabu setidaknya ada 5 air terjun yang berada di Taman Nasional Gunung Merbabu antara lain :
1.     Air Terjun Mata Air Semuncar (dua Sepasang)
Air Terjun semuncar terletak di Desa Candisari dan Desa Ngagrong Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Air terjun ini timbul dari mata air semuncar yang cukup besar, dialiran sungainya terdapats setidaknya 4 air terjun yang besar dengan ketinggian 11 meter, 15 meter, 17 meter dan 100 meter. Air terjun yang paling mudah dijangkau adalah yang memiliki ketinggian 11 meter. Sedangkan yang paling jauh yaitu yang mempunyai ketinggian 100 meter. Air terjun semuncar dan sipendok di pisah oleh satu bukit besar di Gunung Merbabu. Selain Air terjun semuncar ODTWA yang menarik yang berdekatan dengan Air terjun ini adalah Bumi Perkemahan Pantaran, Makam Maulana Malik Ibrahim dan Situs Guelolo.
22.   Air Terjun Grenjengan Kembar.
Air Terjun Grenjengan kembar merupakan ODTWA yang baru ditemukan oleh Balai TN Gunung Merbabu pada tahun 2011. Dan sekarang sedang dalam upaya pengembagan menjadi ODTWA yang menarik yang bisa menjadi wisata bagi keluarga disekitar Taman Nasional Gunung Merbabu. Grenjengan Kembar memiliki 2 air terjun yang mirip dan bersebelahan makanya disebut grenjengan kembar. Lokasi ODTWA ini berada di 3 Desa di Kecamatan Pakis, kabupaten Magelang yaitu Desa Muneng, Muneng Warangan dan Desa Tejosari
3.     Air Terjun  Tuk Teyeng
Air Terjun Tuk Teyeng adalah air terjun yang berada di Pos II Pendakian Wekas Taman Nasional Gunung Merbabu. Air terjun ini terletak tersembunyi diantara tebing yang tinggi dengan ketinggian ± 67 meter.
4.     Air Terjun Tuk Songo
Air Terjun ini terletak di bekas TWA Tuk Songo, Desa Kopeng. Air Terjun ini mempunyai ketinggian ±19 meter. Yang paling mengkhawatirkan bahwa air terjun ini debitnya semakin berkurang terutama dimusim kemarau, ada kemungkinan air yang mengalir melalui air ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat dibagian hulunya sehingga air tidak sampai ke lokasi dan terjadi kerusakan ekosistem dibagian hulunya.
5.     Air Terjun Tuk Sipendok
Air Terjun Sipendok merupakan air terjun yang timbul dari mata air sipendok di Resort Semuncar, SPTN Wilayah I Kopeng, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. Lokasi Air Terjun ini bersebelahan dengan Air Terjun Semuncar dengan dipisahkan bukit yang tinggi sehingga untuk sampai ke lokasi satu dengan lainnya harus melalui bukit terjal tersebut.
Upaya-upaya dalam rangka konservasi air Terjun meliputi:
1.    Konservasi bentuk Geologi
Strategi konservasi bentuk permukaan adalah dengan upaya-upaya mencegah longsor terjadi di sekitar lokasi, pada umumnya tebing adalah bebatuan, akan tetapi jika terjadi longsor di bagian yang lain bisa jadi akan mengubah air terjun yang sudah ada sehingga air terjun tidak lagi terjadi dan hanya aliran air seperti biasa.
2.    Konservasi sumber mata air dan debitnya
Upaya dalam melakukan konservasi sumber mata air dan debitnya tidaklain hanya dengan meningkatkan volume tangkapan air dan meningkatkan penahanan aliran air disumber mata air. Upaya – upaya tersebut hanya bisa dilukakan melalui upaya konservasi tumbuhan penahan air dan penyimpan air disekitar mata air. Di Daerah dimana tangkapan airnya hijau maka debit airnya besar. Tapi dimana daerah tangkapan airnya gersang atau gundul maka debit airnya akan kecil
3.    Manajemen pengelolaan air
Manajemen pengelolaan air dikawasan Taman Nasional atau kawasan konservasi maka sepatutnyalah menggunakan kaidah konservasi. Melalui tahapan study it, save it, use it. Kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa sumber air tetap  terjaga begitu juga debitnya. Selanjutnya penggunakan air tersebut hendaknya memperhatikan peruntukkannya antara lain peruntukan bagi ekosistem, peruntukan bagi satwa liar dan peruntukan bagi masyarakat. Sangat tidak bijak jika memanfaatkan air langsung dari sumber mata air tanpa menyisakan sedikitpun bagi ekosistem dan satwa liar yang ada dikawasan konservasi.





No comments:
Write comments