Wednesday, May 17, 2017

Tentang Arachnida dan Ciri-ciri Morfologis dan Adaptasinya Laba-Laba

Arachnida meliputi Kalajengking, laba-laba, kutu dan tungau. Arachnida memiliki cefalotoraks dengan enam pasang badan meliputi : chelicerae yaitu sepasang anggota badan (pedipalpus) yang  pertama umumnya berfungsi sebagai rahang/taring, sepasang kedua umumnya berfungsi sebagai alat perasa dan penangkap mangsa dan empat pasang kaki untuk berjalan. Pada arachnida tidak terdapat antena dengan jumlah mata bervariasi biasanya dengan 8 mata sederhana, pernapasan dengan paru-paru buku, atau trakea atau dengan keduanya, atau tidak ada organ pernapasan khusus (Brotowidjoyo, 1994 :132)


      Laba-laba
Laba-laba  memiliki tubuh yang terdiri atas dua bagian yaitu cephalothoraks (gabungan kepala dan dada) dan abdomen (perut). Di chepalotoraks-nya terdapat 6 pasang anggota tubuh, tidak berantena, alat sensor terdapat di pedipalpi dan kaki jalan. Anggota tubuh pertama (appendage) pertama disebut dengan chelicerae yang mempunyai kelenjar racun untuk membunuh mangsa, appendage kedua adalah pedipalpi dengan bagian dasar disebut maxillae untuk memotong makanan, atau pada jantan digunakan untuk alat kopulasi dengan bagian-bagian terdiri atas coxa, trochanter, femur, patella, tibia, metatarsus dan tarsus. bagian ketiga adalah kepala dengan delapan atau enam buah mata yang tersusun dalam dua atau tiga deretan.
Sistem peredaran darahnya sudah memiliki jantung dan pembuluh pembuluhnya. Sistem pernapasannya menggunakan trachea dan paru-paru buku dimana paru-paru buku ini berupa 2 kantong yang masing-masing terdiri dari lipatan-lipatan serupa dengan lembaran daun yang berjumlah 15-20 lembar. Alat ekskresi sebagaimana dalam insekta yaitu berpa badan malphigi yang mengalir di intestinu.Sistem syaraf terdiri atas simpul otak yang terletak dibagian atas esophogus dan simpul sub esophogus, kemudian dari kedua simpul tersebut keuarlah syaraf-syaraf keseluruh tubuh. Jenis kelamin laba-laba gonochoristic/terpisah dengan organ genital yang sangat sederhana sehingga susah diidentifikasi hingga sesudah ecdysis. Hewan betina  memiliki dua buah ovaria,  dua buah  oviduct, sebuah uterus dan sebuah vagina. Jumlah sprematheca bermacam-macam. Hewan jantan memiliki sejumlah testiculi yang tubuler, mereka tersusun daam deretan deretan yang paralel, terletak pada dinding ventral abdomen, alat coputalio pada hewan jantan disebut pedipalpi. Pada laba-laba dijumpai adanya dimorphise sexual, hewan betina lebih besar daripada jantan. Spermatozoa dari hewan jantan ke betina melalui pedipalpi dan fertilisasi berlangsung dalam tubuh. Telur-telur diletakkan dalam cocon yang dietakkan disarang ataupun tubuh hewan betina (Radiopotro, 1997:349)
Betina umumnya memiliki ukuran tubuh lebih besar dan berwarna lebih terang. Sedangkan jantan ukuran tubuhnya lebih kecil dan gelap. Laba-laba meliputi lebih kurang 20,000 spesies dengan habitat pohon diberbagai tipe ekosistem baik gurun, pegunungan, pantai, gurun pasir, rawa, dll

Salah satu adaptasi yang unik dari laba-laba adalah kemampuannya menangkap serangga terbang melalui sarang anyaman sutera yaitu suatau protein yang dihasilkan sebagai cairan oleh suatu kelenjar abdomen khusus. Sutera tersebut dipilin oleh organ yang disebut spinnerest berupa 3 pasang embelan yang menjadikan serat yang padat. Masing-masing jenis laba-laba merekayasa dengan anyaman yang khas dan membangun sarang dengan sempurna sejak pertama kalinya dan diwariskan secara turun temurun. Serat ini selain digunakan sebagai sarang/jaring, serat ini juga dijadikan sebagai tali luncuran untuk melarikan diri, kain penutup telur, pembungkus makanan untuk laba-laba betina selama percumbuan (Campbell 2005:234). 

No comments:
Write comments