A. Keadaan Umum
Kecamatan Selo merupakan salah satu dari 19 Kecamatan di Kabupaten Boyolali. Kecamatan ini terdiri dari 10 desa yang tersebar di sisi sebelah timur dan utara lereng Gunung Merapi dan sebelah barat selatan lereng Gunung Merbabu. Wilayah Kecamatan Selo sebelah utara dibatasi oleh Kecamatan Ampel Kabupaten Magelang, sebelah selatan di batasi oleh Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Sebelah Barat dibatasi oleh Kabupaten Magelang. Sedangkan di sebelah Timur dibatasi Oleh Kecamatan Cepogo dan Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
Jalur Pendakian Selo |
Kecamatan Selo adalah salah satu kawasan Penyangga Taman Nasional dengan jumlah desa yang berbatasan langsung dengan kawasan berjumlah 7 desa dari 10 desa yang ada di Kecamatan Selo. Desa-desa tersebut adalah Desa Jrakah, Desa Lencoh, Desa Samiran, Desa Selo, Desa Senden, Desa Tarubatang dan Desa Jeruk sedangkan tiga desa yang tidak berbatasan langsung dengan balai Taman Nasional Gunung Merbabu yaitu : Desa Tlogo lele, Desa Suroteleng dan Desa Klakah.
Daerah yang berada diantara lereng Merapi dan Lereng Merbabu ini mempunyai ketinggian dari permukaan air laut antara 1.200 m dpl-1.500 m dpl. Dengan Curah Hujan yang cukup tinggi yaitu 3.055 mm per tahun (2006) dengan jumlah hari hujan mencapai 106 hari hujan. Iklim yang ada di daerah ini adalah iklim tipe C basah berdasarkan pembagian iklim menurut Schmidt dan ferguson. Iklim ini sangat cocok untuk daerah pertanian.
B. Lahan
Tanah di Kecamatan selo sebagian besar digunakan sebagai tanah kering yaitu mencapai 5.572,4 Ha dari 5.607,8 Ha, sisanya adalah tanah sawah yang hanya seluas 35,4 Ha. Tanah Kering tersebut digunakanoleh masyarakat sebagai pekarangan/bangunan seluas 998,9 Ha, Tegal/kebun seluas 1.9272 Ha, Hutan Negara 1.350,6 Ha, lainnya 495,7 Ha. Dari jumlah tersebut dapat dilihat bahwa luas wilayah hutan Negara dalam hal ini Taman Nasional Gunung Merbabu sangat luas menduduki peringkat kedua setelah luas tegalan/kebun.
Lahan di daerah ini di dominasi oleh tanah perbukitan,. Sangat sedikit daerah yang berupa dataran. Hal ini dapat dilihat dari prosentase jumlah tanah sawah yang sangat minim. Di Desa Tlogolele dan Desa Klakah terdapat sumber galian C terutama pasir dan batu kali yang bersumber dari sungai Apu yang terdapat diantara dua desa tersebut diatas. Galian C tersebut merupakan material yang bersumber dari longsoran lahar dingin gunung teraktif di Indonesia , Gunung Merapi.
C. Kependudukan dan sosial ekonomi masyarakat
Penduduk Kecamatan Selo berjumlah 26.777 Jiwa dengan jumlah laki-laki 12.969 jiwa dan jumlah perempuan 13.808 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 477 Jiwa/Ha. Yang tersebar dalam 7.649 Kepala Keluarga. Dengan tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata cukup rendah yaitu hanya tamat SD dengan angka 9.971 jiwa dari total 24.800 Jiwa. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Selo umumnya petani baik petani tanaman pangan maupun tanaman holtikultura, disamping beternak
Mata Pencaharian penduduk Selo adalah petani, Sebagian besar petani dengan pertanian kering dan holtikultura. Sebagian lagi adalah penambang pasir diwilayah Merapi.
No comments:
Write comments