Laba-laba memiliki tubuh yang terdiri atas dua bagian
yaitu cephalothoraks (gabungan kepala
dan dada) dan abdomen (perut). Di chepalotoraks-nya
terdapat 6 pasang anggota tubuh, tidak berantena, alat sensor terdapat di
pedipalpi dan kaki jalan. Anggota tubuh pertama (appendage) pertama
disebut dengan chelicerae yang mempunyai kelenjar racun untuk membunuh mangsa, appendage kedua adalah pedipalpi
dengan bagian dasar disebut maxillae untuk memotong makanan, atau pada jantan
digunakan untuk alat kopulasi dengan bagian-bagian terdiri atas coxa, trochanter, femur, patella, tibia,
metatarsus dan tarsus. bagian
ketiga adalah kepala dengan delapan atau enam buah mata yang tersusun dalam dua
atau tiga deretan.
Sistem peredaran darahnya sudah
memiliki jantung dan pembuluh pembuluhnya. Sistem pernapasannya menggunakan
trachea dan paru-paru buku dimana paru-paru buku ini berupa 2 kantong yang
masing-masing terdiri dari lipatan-lipatan serupa dengan lembaran daun yang
berjumlah 15-20 lembar. Alat ekskresi sebagaimana dalam insekta yaitu berpa
badan malphigi yang mengalir di intestinu.Sistem syaraf terdiri atas
simpul otak yang terletak dibagian atas esophogus
dan simpul sub esophogus, kemudian
dari kedua simpul tersebut keuarlah syaraf-syaraf keseluruh tubuh. Jenis
kelamin laba-laba gonochoristic/terpisah
dengan organ genital yang sangat sederhana sehingga susah diidentifikasi hingga
sesudah ecdysis. Hewan betina memiliki dua buah ovaria, dua buah oviduct, sebuah uterus dan sebuah vagina.
Jumlah sprematheca bermacam-macam. Hewan jantan memiliki sejumlah testiculi
yang tubuler, mereka tersusun daam deretan deretan yang paralel, terletak pada
dinding ventral abdomen, alat coputalio
pada hewan jantan disebut pedipalpi.
Pada laba-laba dijumpai adanya dimorphise sexual, hewan betina lebih besar
daripada jantan. Spermatozoa dari
hewan jantan ke betina melalui pedipalpi
dan fertilisasi berlangsung dalam tubuh. Telur-telur diletakkan dalam cocon
yang diletakkan disarang ataupun tubuh hewan betina (Radiopotro, 1997:349)
Betina umumnya memiliki ukuran tubuh
lebih besar dan berwarna lebih terang. Sedangkan jantan ukuran tubuhnya lebih
kecil dan gelap. Laba-laba meliputi lebih kurang 20,000 spesies dengan habitat
pohon diberbagai tipe ekosistem baik gurun, pegunungan, pantai, gurun pasir,
rawa, dll
Salah satu adaptasi yang unik dari
laba-laba adalah kemampuannya menangkap serangga terbang melalui sarang anyaman
sutera yaitu suatau protein yang dihasilkan sebagai cairan oleh suatu kelenjar
abdomen khusus. Sutera tersebut dipilin oleh organ yang disebut spinnerest
berupa 3 pasang embelan yang menjadikan serat yang padat. Masing-masing jenis
laba-laba merekayasa dengan anyaman yang khas dan membangun sarang dengan
sempurna sejak pertama kalinya dan diwariskan secara turun temurun. Serat ini
selain digunakan sebagai sarang/jaring, serat ini juga dijadikan sebagai tali
luncuran untuk melarikan diri, kain penutup telur, pembungkus makanan untuk
laba-laba betina selama percumbuan (Campbell 2005:234).
No comments:
Write comments