Wednesday, August 24, 2011

Koordinat Pos, Ketinggian, view dan Kondisi Fisik Jalur Pendakian Tekelan, Merbabu

Jalur Pendakian tekelan ini dapat ditempuh dari Kabupaten Semarang dan Kabupaten Salatiga. Berikut ini adalah Tapak dan Pos yang ada sepanjang jalur pendakian tekelan:

1. Base camp (1600 mdpl)

Terletak di dusun tekelan, desa Kopeng. Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Panda koordinat 110o 25’ 34,3”//07 o 24’ 43,1” Merupakan tempat yang mempunyai masyarakat dengan agama yang beragam hindu, budha, islam, katolik dengan masyrakat yang ramah. Terdapat rumah penduduk (base camp) tempat sementara sebelum pendaki naik gunung dan setelahnya. Pendaki dapat meminta pelayanan jika membutuhkan keperluan akomodasi dan air hangat dengan biaya yang murah.



2. Pending (1922 mdpl)
Lokasi ini terletak pada koordinat X = 0437076 dan Y = 91749624 Tapak ini merupakan tapak pertama pada jalur pendakian tekelan, sebelum tapak ini terdapat pertigaan dimana terdapat lokasi sumber mata air. Daerah ini bukan merupakan kawasan Taman Nasional tapi merupakan tanah milik penduduk, terdapat jalur ke kanan menuju air terjun panda koordinat 110o 25’ 50,7”//07 o 24’ 44,8”
3. Pereng Putih (2200 mdpl )
Tempat yang luas berkisar 20 meter2. Pada koordinat 110o 25’ 57”//07 o 25’ 50” dengan pandangan berupa tebing – tebing kapur dan jurang. Terdapat pos semi permanen buatan masyarakat/pecinta alam yang sudah tidak terawat. Dari pos Pending membutuhkan waktu sekitar 35 menit jalan dan akan melewati kali kecil yang disebut kali sowo, karena diatas kali itu banyak ditumbuhi pohon sowo.
4. Gumuk Mentul (2400 mdpl)
Merupakan tempat datar dimana terdapat pos berupa bangunan semi permanen yang dibuat oleh masyarakat, disebut gumuk karena merupakan daerah seperti gumuk/bukit kecil. Karena lokasinya datar daerah ini sering digunakan untuk berkemah, luas lokasi 10 m2 pada koordinat 110o 26’ 10”//07 o 25’ 40”
5. Lempong Sampan (2525 mdpl)
Lempong sampan berjarak tidak jauh dari tapak gumuk mentul memerlukan waktu sekitar 25 menit (785 m) dengan jalan yang cukup landai, tapak ini merupakan tanah datar yang luas lebih dari 0,2 Ha, daerah ini sangat cocok untuk untuk berkemah panda koordinat 110o 26’ 12”//07 o 25’ 49”
6. Watu Gubug ( 2723 mdpl)
Tapak ini berada pada daerah tebing terdapat daerah datar dengan luas 20 m2 panda koordinat 110o 26’ 18”//07 o 26’ 19,6” dan disamping-sampingnya merupakan jurang dengan view kota Salatiga. Disini terdapat batu besar dan batu-batu kecil lainnya makanya disebut batu gubug.
7. Menara TNI (2913 mdpl)
Disebut menara TNI karena dilokasi ini terdapat Menara TNI milik KODAM IV DIPONEGORO Semarang lengkap dengan ruang operator permanen dengan koordinat X= 0437467 dan Y= 9177698Lokasi ini merupakan pertemuan antara jalur pendakian cuntel dan jalur pendakian tekelan. Untuk menuju lokasi ini baik dari arah tekelan maupun arah cuntel, pendaki harus melalui jalan terjal berbatu yang terkena erosi pada musim hujan.
8. Batas Kabupaten Semarang Magelang (2859 mdpl )
Merupakan pal batas yang membagi antara Kabupaten Semarang, Magelang dan dari titik ini kemudian membagi jalur pendakian dari Magelang (wekas) dan Jalur Pendakian dari Semarang (cuntel dan Thekelan). lokasi ini terletak koordinat X= 0437955 dan Y= 9176894
9. Helipad (2911 mdpl)
Dengan koordinat X= 0438028 dan Y= 9176741 Lokasi terbuka dan datar yang merupakan bekas lokasi bagi pendaratan heli TNI AD. Helipad sering digunakan untuk berkemah dengan luas 5000 meter persegi, setelah helipad akan dapat dijumpai kawah mati (110o 26’ 21”//07 o 26’ 52”) dimana dilokasi tersebut dapat ditemui bekas kawah yang sudah mati dengan asap solfatara yang sangat menyengat. Tidak jauh dari helipad terdapat lokasi yang cukup datar yang dapat digunakan oleh para pendaki untuk berkemah dengan luas 1 (satu) hektar.
10. Geger Sapi Via Cuntel thekelan (3002 mdpl)
Merupakan lokasi yang bila dilihat dari batas kabupaten mirip seperti punggung sapi, untuk sampai kelokasi dari Pos Helipad harus melalui jalan yang curam dan berbatu dengan kanan kirinya merupakan jurang dsehingga harus dengan hati-hati. Lokasi ini terletak pada koordinat X= 0458182 dan Y= 9176749. Disini tidak digunakan untuk berkemah karena tempatnya terbuka dan memiliki luas yang sempit
11. Puncak Syariff Via cuntel (3137 mdpl)
Merupakan salah satu dari 7 (tujuh) puncak Gunung Merbabu, dilokasi ini menurut info dari masyarakat merupakan tempat yang diyakini oleh masyarakat sebagai tempat tinggal wali/orang pintar yang bernama mbah Syarif. Puncak ini merupakan puncak pertama yang dijumpai oleh para pendaki dari jalur tekelan, cuntel dan wekas sebelum di puncak triangulasi dan puncak kenteng songo. Lokasi ini terletak pada koordinat X= 0438508 dan Y= 9176500. Disini sering digunakan untuk berkemah para pendaki dengan luas tempat sekitar 1 (satu ) hektar.
12. Puncak Kenteng Songo (3164)
merupakan salah satu dari 7 (tujuh) puncak Gunung Merbabu, tempat ini terletak disebelah timur laut puncak triangulasi dengan jarak 130 meter, disini dapat dijumpai 6 buah, dengan medan yang sedang dengan dominasi cantigi dan eidelweiis disekitarnya. dari arah syariff pendaki akan melewati dinding tebing batu yang cukup curam. Lokasi ini memiliki koordinat X= 0438283 dan Y= 9176055. Disini juga sering digunakan untuk berkemah para pendaki dengan luas tempat untuk berkemah sekitar 1 (satu ) hektar

Tuesday, August 23, 2011

Contoh Studi kasus kegiatan pencegahan kebakaran hutan di Pelatihan MPA


Kasus 1


Terjadi kebakaran besar didahan pohon (tipe kebakaran atas) didalam kawasan dengan pohon-pohon yang tingginya rata-rata 7-12 arah angin dari puncak gunung, dengan topografi tanah yang miring dan dibatasi oleh jurang yang tegak lurus dengan arah angin/puncak gunung



Kasus 2
Terjadi kebakaran besar disemak belukar dengan luas 100 meter persegi didalam kawasan dengan pohon-pohon yang tingginya rata-rata 5-8 meter dengan dominasi tanaman adalah pohon pinus, keadaan lokasi berupa tanah yang miring agak datar tanpa tebing.

Sunday, August 21, 2011

Analisis dan Permasalahan Ekosistem di Kawasan TN Gunung Merbabu di Kecamatan Selo, boyolali

A. Kondisi Kawasan di Kecamatan Selo.

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa Kecamatan Selo mempunyai prosentase lahan kering sangat besar. Dan jumlah lahan kering tertinggi kedua adalah hutan Negara antara lain Kawasan Gunung Merbabu yang sekarang sudah d tunjuk sebagai Taman Nasional sejak tahun 2004. Kawasn yang ditunjuk tersebut sebelumnya adalah hutan lindung yang dikelola oleh Perum Perhutani, perusahaan BUMN Negara yang bergerak pada hasil hutan baik kayu maupun kayu.
Edelweiss di Jalur Pendakian Selo

Vegetasi di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu di Kecamatan Selo didominasi oleh Bintami, Puspa , Kesowo( Engelhardia serrata), Akasia dekuren (Acacia decuren), pinus dan lamtoro gunung. Puspa (Schima wallichi), pinus dan Bintami adalah pohonyang mendominasi kawasan hutan di bagian lereng bawah,yang dekta di kawasn penduduk. Kawasan ini adalah kawasan yang relatif tertutup dengan vegetasi . kemudian zona diatasnya didominasi oleh kesowo. Pada awalnya zona ini sangat rapat dengan tumbuhan kesowo, akan tetapi setelah kejadian kebakaran hutan pada tahun 2006 yang sangat besar, tanaman ini terbakar dan semakin berkurang.

B. Pemanfaatan Potensi Kawasan Taman Nasional di Kecamatan Selo
Selama ini kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan sebagai sumber air, sumber pakan ternak, dan sumber bahan bakar. Bagi sebagian masyarakat bahkan hari-hari mereka lebih banyak dihabiskan di Hutan Gunung Merbabu daripada di rumah mereka.
Dalam penggunaan air masyarakat Selo terutama di Desa Tarubatang menggunakan Mata Air Tuk Pakis sebagai sumber air keseharian masyarakat. Sedangkan masyarakat Desa Selo dan sekitarnya menggunakan Mata Air Tuk Babon sebagai sumber air untuk MCK keluarga. Kedua Mata air ini berada di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Masyarakat mengambil air langsung menggunakan pipa ke sumber air, mengingat kondisi tanah yang sangat poros sehingga air akan mudah hilang jika melewati tanah.
Masyarakat selain memanfaatkan air juga mengambil kayu bakar (rencek) sebagai sumber bahan bakar keluarga. Potensi Taman Nasional lainnya yang dimanfaatkan masyarakat adalah rumput, masyarakat mengambil rumput, disamping mengolah tanah dikawasan untuk ditanami rumput. Kegiatan pengolahan lahan untuk rumput inilah yang membuat kegiatan rehabilitasi Taman Nasional agar terhenti. Hal tersebut disebabkan oleh masyarakat yang membuka tajuk, bahkan menebang vegetasi agar rumput tersebut dapat tumbuh dengan baik. Di Desa Tarubatang juga terdapat jalur pendakian yang sangat ramai pada saat tahun Baru, Idul fitri, Tahun baru masehi. Jalur pendakian ini adalah salah satu jalur pendakian yang ramai di Taman Nasional Gunung Merbabu.

C. Kegiatan yang telah dilaksanakan di Kecamatan Selo
Taman Nasional Gunung Merbabu telah mengadakan Salah satu kegiatan yang pernah dilakukan di Kecamatan Selo adalah kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Masyarakat Peduli Api di Desa Tarubatang, Mengingat daerah ini sangat rawan terjadinya kebakaran Hutan. Selain itu Taman Taman Nasional juga telah mengadakan sosialisasi di Desa Jrakah Kecamatan Selo, Pembuatan Jalur Patroli di Dusun Tumut diatas Desa Jrakah, serta penanaman Jalur batas di Jrakah.

D. Permasalahan yang ada di Kawasan Taman Nasional di Kecamatan Selo

Permasalahan secara umum yang ada dikawasan Taman Nasional Gunung Merbabu antara lain karena aktivitas yang sangat tinggi di Taman, Masyarakat berinteraksi dengan kawasan sangat tinggi, sehingga sedikit banyak menimbulkan permasalahan. Meliputi :
1. Sering terjadinya peristiwa kebakaran hutan di Kecamatan Selo
Pada tahun 1999 terjadi kebakaran hutan seluas 45 Ha dimukinkan terjadi di daerah ini, Pada tahun 2006 kebakarn besar juga terjadi di kawasan ini yang menyebabkan zona kesowo habis terbakar. Dan pada tahun 2007 terjadi kebakaran di blok pentur dan blok Jurang Bangkai , Desa Selo seluas 10 Ha. Pada tahun 2008 juga terjadi kebakaran seluas 7 Ha yang tersebar 3 Ha di Jrakah dan 4 Ha di Desa Selo

2. Adanya pendakian gunung yang tidak terorganisir, adanya Vandalisme
Kegiatan pendakian yang sering diadakan di jalur pendakians selo terkadang tanpa menggunakan kaidah yang baik, oleh karena itu perusakan lingkungan sering terjadi baik berupa vandalism, maupun perusakan vegetasi mengingat masih belum adanaya pengelolaan Jalur Pendakian.

3. Sarana dan prasarana air yang ada yang tidak sesuai fungsi kawasan
Sarana yang menjadi pera=msalahan adalah adanay paralaon dan bak air yang semestinya tidak ada dalam kawasan.

4. Pembukaan vegetasi untuk penanaman rumput
Dalam rangka memperoleh rumput masyarakat sering membuka lahan untuk ditanami rumput, pembukaan vegetasi yaitu dengan menebang pohon maupun semak. Mengingat ternak yang sangat banyak 18.001 ekor, dengan jumlah sapi sebanyak 10.585 ekor. Untuk memenuhi kebutuhan pakan sapi masyarakat membudidayakan pakan di kawasan .

5. Pengambilan rencek yang berlebihan
Sebagaimana disebutkan sebelumnya masyarakat memenuhi akan kebutuhan bahan bakar dengan merencek di kawasan TN Gunung Merbabu, kegiatan ini akan diperparah lagi jika rencek tersebut dijual, sehingga kegiatan eksploitasi tersebut akan semakin berlanjut.

Keadaan Umum, Lahan, Kependudukan, Sosial Ekonomi di Kecamatan Selo

A. Keadaan Umum

Kecamatan Selo merupakan salah satu dari 19 Kecamatan di Kabupaten Boyolali. Kecamatan ini terdiri dari 10 desa yang tersebar di sisi sebelah timur dan utara lereng Gunung Merapi dan sebelah barat selatan lereng Gunung Merbabu. Wilayah Kecamatan Selo sebelah utara dibatasi oleh Kecamatan Ampel Kabupaten Magelang, sebelah selatan di batasi oleh Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Sebelah Barat dibatasi oleh Kabupaten Magelang. Sedangkan di sebelah Timur dibatasi Oleh Kecamatan Cepogo dan Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
Jalur Pendakian Selo

Kecamatan Selo adalah salah satu kawasan Penyangga Taman Nasional dengan jumlah desa yang berbatasan langsung dengan kawasan berjumlah 7 desa dari 10 desa yang ada di Kecamatan Selo. Desa-desa tersebut adalah Desa Jrakah, Desa Lencoh, Desa Samiran, Desa Selo, Desa Senden, Desa Tarubatang dan Desa Jeruk sedangkan tiga desa yang tidak berbatasan langsung dengan balai Taman Nasional Gunung Merbabu yaitu : Desa Tlogo lele, Desa Suroteleng dan Desa Klakah.
Daerah yang berada diantara lereng Merapi dan Lereng Merbabu ini mempunyai ketinggian dari permukaan air laut antara 1.200 m dpl-1.500 m dpl. Dengan Curah Hujan yang cukup tinggi yaitu 3.055 mm per tahun (2006) dengan jumlah hari hujan mencapai 106 hari hujan. Iklim yang ada di daerah ini adalah iklim tipe C basah berdasarkan pembagian iklim menurut Schmidt dan ferguson. Iklim ini sangat cocok untuk daerah pertanian.

B. Lahan
Tanah di Kecamatan selo sebagian besar digunakan sebagai tanah kering yaitu mencapai 5.572,4 Ha dari 5.607,8 Ha, sisanya adalah tanah sawah yang hanya seluas 35,4 Ha. Tanah Kering tersebut digunakanoleh masyarakat sebagai pekarangan/bangunan seluas 998,9 Ha, Tegal/kebun seluas 1.9272 Ha, Hutan Negara 1.350,6 Ha, lainnya 495,7 Ha. Dari jumlah tersebut dapat dilihat bahwa luas wilayah hutan Negara dalam hal ini Taman Nasional Gunung Merbabu sangat luas menduduki peringkat kedua setelah luas tegalan/kebun.
Lahan di daerah ini di dominasi oleh tanah perbukitan,. Sangat sedikit daerah yang berupa dataran. Hal ini dapat dilihat dari prosentase jumlah tanah sawah yang sangat minim. Di Desa Tlogolele dan Desa Klakah terdapat sumber galian C terutama pasir dan batu kali yang bersumber dari sungai Apu yang terdapat diantara dua desa tersebut diatas. Galian C tersebut merupakan material yang bersumber dari longsoran lahar dingin gunung teraktif di Indonesia , Gunung Merapi.

C. Kependudukan dan sosial ekonomi masyarakat
Penduduk Kecamatan Selo berjumlah 26.777 Jiwa dengan jumlah laki-laki 12.969 jiwa dan jumlah perempuan 13.808 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 477 Jiwa/Ha. Yang tersebar dalam 7.649 Kepala Keluarga. Dengan tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata cukup rendah yaitu hanya tamat SD dengan angka 9.971 jiwa dari total 24.800 Jiwa. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Selo umumnya petani baik petani tanaman pangan maupun tanaman holtikultura, disamping beternak
Mata Pencaharian penduduk Selo adalah petani, Sebagian besar petani dengan pertanian kering dan holtikultura. Sebagian lagi adalah penambang pasir diwilayah Merapi.

Tipe Ekosistem Hutan Pegunungan bawah (1000-1500 mdpl) Taman Nasional Gunung Merbabu Wilayah Magelang.


Tipe Ekosistem berdasarkan ketinggian ini di Kawasan Merbabu Kabupaten Magelang hanya ditemukan dikawasan yang menjari, dimana kawasan ini panda umunya berdekatan dengan lahan milik masyarakat bahkan berdampingan dengan pemukiman warga. Tipe Ekosistem Hutan Pegunungan bawah dikawasan Taman Nasional Gunung Merbabu telah mengalami perubahan, hal ini terjadi karena kawasan ini sebelumnya merupakan hutan produksi terbatas yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Kedu Utara dimana dengan tanaman jenis Pinus Merkusii. Tanaman ini ditanam oleh Perum Perhutani untuk menghasilkan getah pinus. Jenis Pinus ini tersebar dikawasan yang menjari yang merupakan fragmen kawasan Taman Nasional. Hampir dipastikan bahwa hutan ini merupakan hutan homogen dengan kelas umur yang sama per petak, dimana petak-petak ini telah dibagi-bagi sesuai dengan tipe dan bentang lahan sesuai kebutuhan dari Perusahaan. Dibawah tegakan pinus hampir pasti jarang sekali dijumpai tanaman yang mampu tumbuh dengan baik karena sifatnya itu. Ditipe ekosistem ini hanya ditemukan satu jenis pohon selain pinus yaitu preh di desa Banyusidi selain itu hampir semua jenis pohonnya merupakan pinus Merkusii.
Untuk flora tingkat Tiang Jenis Pinus ini masih mendominasi, dimana Tanaman pinus ini masih berumur muda dengan Kelas Umur II (antara 1-20 Tahun) hanya ditemui jenis Akasia dekuren selain jenis Pinus Merkusii.
Sedangkan untuk Flora tingkat Tiang sudah mulai muncul beragam jenis antara lain meliputi Sonokeling, manis jangan, Jambu, Murbei, Waru Gunung, Akasia, Kemlandingan Gunung, dan Kaliandra.
Jenis-jenis Tumbuhan Bawah panda Tipe Ekosistem ini ditemukan 87 jenis tumbuhan bawah dan semai dari total 158 Jenis flora tumbuhan bawah yang ditemukan dikawasan Taman Nasional Gunung Merbabu Wilayah Magelang. Dimana jenis Tisu Alam, Suplir, Kumis Kucing, RUmput Bunga 2 cabang dan rumput buluh pangkal, rumput kebo mendominasi. Hal ini disebabkan oleh karena daun-daun pinus merkusii yang sudah kering dan menutupi permukaan hutan mampu menghambat pertumbuhan tanaman bawah serta penutupan tajuk yang kompak.

Thursday, August 18, 2011

Pohon Merbabu : Bintami (Cupressus sp, ) (6)

Thuja merupakan genus dari family Cupressus sp yang merupakan jenis tumbuhan yang mirip, mirip, jenis ini dikawasan Taman Nasional Gunung Merbabu sering disebut bintamin, cemara gembel, cemara wewe dsb.

Bintami di Merbabu bukanlah Thuja Orientalis atau Podocarpus sp, tapi merupakan jenis-jenis cupressus sp)

Thursday, August 11, 2011

7 spesies prioritas dan kriteria endemisitas satwa liar

Tujuh kelompok daftar spesies prioritas meliputi:
1. Kelompok reptil dan amphibian bobot : 20 %
2. Mamalia Non primata : 15%
3. Primata : 10 %
4. Burung : 15 %
5. Serangga : 10 %
6. Tumbuhan : 10 %
7. Marine dan fresh water:8 %


Kriteria Endemisitas :
1. Endemisitas : Lokal, Regional, Nasional, Non Endemik
2. Status Populasi : Populasi alami kecil, Populasi global di Indonesia : Jarang, Sedang, Menurun drastis, Rentan
3. Kondisi Habittat : Habitat sesuai hampir habis, Mengalami Penurunan, Cukup tersedia dan stabil,
4. Keterancaman : Spesies yang mengalami gangguan serius akibat perburuan, penangkapan untuk perdagangan, penangkapan untuk keperluan budaya, praktek pertanian/perkebunan akibat kurang ramah lingkungan, kebakaran, konversi lahan, dan spesies tidak mengalami gangguan serius di alam.
5. Status Pengelolaan Spesies : Manajemen Spesies sudah ada dan manajemen belum ada sama sekali.

Wednesday, August 10, 2011

Manfaat KESOWO (Engelhardia serrata)


Pohon ini tumbuh besar di atas pada tipe zona pegunungan atas, tumbuh merimbun dan tampak hijau, tipe vegetasi ini kini hampir tinggal sedikit, jenis ini pernah mengalami kehancuran yang sangat ketika terjadi kebakarn besar yang melanda Gunung merbabu tahun 2006,
Menurut info dari masyarakat tumbuhan ini bisa besar hingga pelukan dua orang sepanjang tangan meraka,
nah tumbuhan cukup bagus untuk penyimpanan simpanan air, dsb. untuk bentuk dan morfologinya serta persebarannya masih belum bisa dipublish dulu ya...

Kejadian sebelum Kematian


Sambil menunggu bapak yang baru diperjalanan menuju RS Karyadi, saya daftarkan dulu bapak kebagian administrasi poliklinik jantung dokter karyadi waktu itu sekitar pukul 10 siang hari Senin dan Alhamdulillah dapat nomor urut 11, ya hari itu kita yang tidak begitu tahu siapa sih dokter-dokter spesialis jantung dan track recordnya itu, begitu mendaftar saya ditanya menggunakan jasa dokter mana kontan saja saya jawab tidak tahu...
bagusnya mana bu, dan akhirnya saya dipilihkan 1 orang dokter yang waktu itu mempunyai jadwal praktek jam 11-12 siang.

Nah sambil menunggu itu saya duduk disamping salah satu pasien atau mungkin penikmat jasa dokter jantung...

dan kemudian saya tanyakan, anda sakit jantung di apanya, karena memang sakit jantung itu banyak jenisnya ada yang penyimpitan pembuluh, ada yang katupnya rusak, ada yang morfologinya tidak sesuai dll, saya juga kurang begitu tahu.

Bapak itu kemudian menjawab bahwa dia mengalami penyempitan pembuluh. Nah yang menarik bapak kemudian mengatakan, kamu besok mau mengalami sakit apa saat tua nanti


nah waktu itu saya bingung musti saya jawab apa???

kemudian dia mengatakan setiap orang pasti akan mengalami kematian, dan setiap kematian pasti akan didahulu oleh kejadian sebelumnya, secara garis besar ada 3 kejadian yang mendahului kematian:
1. Kejadian yang terjadi disebabkan oleh aspek2 dari luar jasad/pribadi itu
2. kejadian yang terjadi dari dalam diri jasad/ pribadi itu sendiri
3. Kejadian yang tidak termasuk kategori itu : termasuk kematian yang direncanakan seperti bunuh diri, bom diri, (termasuk variannya

Untuk point 1 Bisa jadi kejadiannya adalah kecelakaan dengan berbagai variannya, Pembunuhan dengan segala variannya, terbunuh dalam peperangan, sedangkan untuk point 2 bisa jadi kejadiannya berupa sakit dsb.

Nah yang menarik kita berharap tidak mengalami kejadian yang point 1 maupun point 3 kita berharap kita meninggal dalam posisi yang khusnul khotimah didahului oleh kejadian yang baik.

akan tetapi perlu diketahui bahwa orang yang meninggal tanpa sakit seperti aktor adjie massaid pun diindikasikan karena terkena serangan jantung.

so kejadian mana yang akan mendahului kamu sebelum ajal datang ?!!!!!!

" Hai Jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di ridloiNya, maka masuklah sebagai golongan hamba-hambaKu dan masuklah kedalam surgaKU" (Q.S. : Al Fajr 27-30)







Kampanye Hitam dan Kampanye Negatif ( BLACK CAMPAIGN DAN NEGATIF CAMPAIGN)


Kampanye Negatif adalah usaha memenangkan (pemilu) dengan mengedepankan ASPEK NEGATIF dari lawan, bukan mengedepankan sisi positif dari dirinya sendiri.


kampanye negatif dilakukan berdasarkan data dan fakta dari calon lainnya, ataupun rekam jejak calon lainnya yang dianggap menjadi titik lemah namun berdasarkan fakta.
Kampanye negatif ini juga terkadang dilakukan terhadap pemerintah karena kebijakannya dianggap tidak sesuai atau secara fakta tidak menimbulkan dampak dan hasil yang sesuai.
kampanye negatif juga dilakukan terhadap partai politik, pemerintah daerah dll.
Pada umumnya kampanye negatif lawan akan dilakukan bersamaan dengan kampanye positif diri sang calon sehingga akan meningkatkan nilai elektabilitas maupun kepopuleran di masyarakat. Nah kampanye negatif biasanya membangunkan data yang sudah tidur lama, atau data yang telah disimpan lama dan siap diluncurkan pada momen2 tertentu.
So sebenarnya kampanye negatif ini sah-sah saja, asal tidak ada penekana penghinaan, dan penghasutan yang dapat menimbulkan perpecahan maupun permusuhan dalam masyarakat.
sedangkan

kampanye hitam adalah segala tindakan kampanye yang berisi hinaan, celaan dan fitnah yang dapat menimbulkan perpecahan,adu domba, kerusuhan maupun pembunuhan karakter calon. kampanye berupa penghinaan yang membeda-bedakan ras, warna kulit, suku, agama, golongan juga termasuk dalam hal ini.

bisa dilihat tentang kampanye hitam/yang dilarang seperti dalam butir ketiga dan keempat pasal 84 uu no 10 tahun 2008 tentang pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD.
kampanye hitam ini dilakukan umumnya berdasarkan isu, maupun gosip yang belum tentu teruji kebenarannya berdasarkan data dan fakta.

terkadang sulit untuk membedakan mana kampanye negatif dan kampanye hitam.....
Ke depan dalam segala pemilihan kampanye negatif dan kampanye positif harusnya ada, sebagaimana kita memilih pasangan, kita harus tahu sisi positif dan negatifnya, agar kita siap untuk melakukan manajemen dalam sisi positif dan negatifnya. dan seharusnya setiap calon berani mengatakan sisi negatifnya sehingga bisa ditutupi oleh pasangan calonnya sehingga akan menjadi pasangan calon yang ideal.

Semoga kedepan akan dapat dipilih oleh masyarakat para pemimpin yang benar-benar amanah dan jujur yang dapat menciptkan nilai-nilai keadilan dan kebaikan dimasyarakat. dan mampu mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan seperti yang diidamkan oleh masyarakat.

Monday, August 8, 2011

Inilah Bis-Bis Jalur Solo Semarang

Teman –teman yang akan melakukan perjalanan dari solo-sukoharjo-klaten-Boyolali-Salatiga-Ungaran- Semarang bisa menggunakan Bis-bis sebagai berikut:
1. Safari
2. Taruna
3. Rajawali
4. Santika
5. Mulyo Indah
6. Muncul
7. Raya
8. New Ismo
9. Dan lain lainnya
Selain ini ada jenis-jenis lainnya yang arah solo Cirebon , bis-bis ini ada yang berac dan ada yang tidak ber-ac , teman-teman bisa pilih bis mana yang sesuai supaya gak kecele.
ada juga Bis Sumber Selamat, 

JANTUNG, HATI DAN PARU-PARU


Jantung merupakan alat vital tubuh kita, jika jantung rusak maka akan dapat mempengaruhi fungsi organ organ yang lain. Bukan jantung aja yang mempunyai fungsi vital, semua organ dalam tubuh juga memiliki fungsi vital ada hati, ada pancreas, ada ginjal, ada usus, ada paru-paru, semuanaya mempunyai fungsi yang vital bagi fungsi metabolisme manusia.
Nah untuk setiap jenis organ vital ini membutuhkan maintenance dan nutrisi yang berbeda-beda, satu dengan yang lain akan saling membutuhkan dalam meneyeimbangkan tubuh….
Oleh karena pentingnya fungsi organ organ vital tersebut maka perlu pengetahuan yang memadai tentang organ organ ini dimasyarakat agar dapat mewujudkan masyarakat yang sehat dan berdaya…
K edepan selain ilmu yang memadai inilah kemudian digunakan untuk mengetahui lebih dalam mengenai keadaan organ tersebut lebih lanjut.. dan mampu memonitoring keadaan secara berkala.
Agar kita tahu mengenai keadaan organ vital tersebut maka perlunya indicator-indikator kesehatan organ vital beserta diagnosisis umunya agar bisa dilakukan proteksi dan pencegahan lebih dini jangan sampai indicator yang ada berupa rasa sakit yang diderita.
So kita perlu dukung lembaga yang membantu hal-hal seperti ini bisa dikomunikasikan secara umum kepada masyarakat sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang sehat dan berdaya guna….
Hidup sehat adalah keinginan kita semua, hidup sehat adalah kita semua, hidup sehat adalah pola yang ingin kita terapkan
Oleh karena itu yang perlu dilakukan oleh setiap orang adalah:
1. Mengetahui ilmu-ilmu dasar mengenai organ vital (jantung hati, paru-paru, pancreas, usus, limpa, ginjal dsb)
2. Mengetahui ilmu penyakit2 yang bisa mengenai masyarakat secara umum
3. Mengetahui indicator gejala sakit-sakit yang diderita
4. Tahu mengenai proses proteksi dan pencegahan dini terhadap sakit-sakit yang diderita tersebut.
Dan hal-hal lain yang perlu diketahui seperti gizi dan kandungan yang dapat membantu menyehatkan tubuh untuk segala tingkatan ekonomi masyarakat .dsb .
Bravo Sehat

Saturday, August 6, 2011

zona persebaran tumbuhan berdasarkan ketinggian, tipe ekosistem berdasarkan ketinggian tempat


1. Zona tropik dataran rendah (0 - 1000 m dpl.)
- Kaya jenis
- Pohon khas tropik (Dipterocarpaceae = meranti)
- Hutan paling luas di Indonesia
- Pohon tinggi > 60 m
2. Zona sub montan = Ht. Peg. Bawah (1000 - 1500 m dpl.)
- Pohon tinggi < 60 m
- Miskin lumut
3. Zona montan = Ht. Peg. Atas (1500 - 2400 m dpl.)
- Pohon tinggi 30 - 40 m
- Lumut lebih tebal
4. Zona sub alpin = Ht. Lumut ( 2400 - 4000 m dpl.)
- Pohon kerdil, batang keras, daun kecil (kemerahan, ungu)

5. Zona alpin ( 4000 - 4500 m dpl.)
- Padang lumut
6. Zona salju abadi > 4500 m dpl.

INTERPRETASI, TEKNIK INTERPRETASI, INTERPRETASI ALAM


Interpretasi adalah suatu kegiatan tentang penjelasan sesuatu objek sehingga diperoleh pemahaman yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Orang yang melakukan kegiatan interpretasi disebut dengan interpreter.
Persiapan Interpretasi
Seseorang yang akan menjadi seorang interpreter perlu mempersiapkan beberapa hal agar siap menjadi seorang interpreter yang baik. Beberapa persiapan yang diperlukan adalah:
  1. Memahami objek yang diinterpretasikan : tumbuhan, hewan, bangunan, dst.
  2. Memiliki informasi sebanyak-banyaknya : sejarah, keistimewaan, manfaat, penemuan, dst.
  3. Mengetahui sasaran pendengar/pemirsa : anak-anak, remaja, dewasa, ibu rumah tangga, ilmuwan, masyarakat umum, dst.
  4. Menguasai bahasa dengan baik, baik bahasa ibu atau bahasa asing.
  5. Mengetahui adat-istiadat atau budaya kalangan yang dihadapi.

Teknik Penjelasan
Pada prakteknya, seorang interpreter harus menyampaikan secara lisan berbagai informasi trekait objek yang diinterpretasikan. Agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, ada beberapa teknik penjelasan yang perlu dipunyai, meliputi:
  1. Memberikan penjelasan secara sistematik : awal hingga akhir, luar ke dalam, atas ke bawah, dst.
Contoh: awal berdiri hingga sekarang, akar ke pucuk, kulit luar buah hingga biji, kuncup hingga mekar, dll.
  1. Menjelaskan dengan bahasa yang sesuai dengan peserta :
umur, pendidikan, bangsa, jenis pekerjaan, tujuan kedatangan dsb.
Contoh: anak SD dan anak TK, karyawan bank, ilmuwan atau wisatawan biasa, eropa, amerika, jepang dsb.
  1. Memperagakan dan mencontohkan : mempraktekkan sesuatu yang berhubungan dengan yang dijelaskan bisa menggunakan tubuh maupun dengan peralatan
Contoh : biji bersayap dengan pesawat terbang atau helikopter.
  1. Memberikan analogi sesuai dengan pengetahuan peserta: terutama untuk benda atau objek yang tidak biasa ditemui sehari-hari atau kurang mengenal benda2 tersebut
Contoh : cara kerja PLTA
  1. Menggunakan waktu secukupnya: batasi waktu penjelasan agar tidak bosan.
Contoh : untuk pejelasan total seluruh rute selama satu atau dua jam sudah cukup, disini ada rute sesuai dengan tipe informasi yang ingin diambil
  1. Menyisipkan ice breaking atu refresh bila perlu
Tips
  1. Bersikaplah ramah (friendly), sopan dan terbuka agar merasa nyaman
  2. Perlunya meningkatkan perbendaharaan kata.
  3. Selalu Update perkembangan berita terbaru.
  4. Gunakan kalimat yang sederhana tetapi jelas (concise).
  5. Hindari kata-kata yang berbunga-bunga dan berlebihan
  6. Memberikan informasi dan bukan menggurui
  7. Perbanyak membaca berbagai hal